Rabu, 05 Mei 2010

Ada yang tidak lulus??? So what?

Indonesia, khususnya Kaltim, lagi heboh dengan banyaknya siswa yg tidak lulus dalam UN 2010. Para komentator bermunculan dimana-mana baik media cetak maun elektronik dengan judul "Pendidikan Berduka" yang ujung2nya menyalahkan sekolah khususnya guru. Padahal klo kita berpikir secara cerdas, tidak perlu kita saling menyalahkan karena semuanya punya konstribusi besar dalam, kalau bisa dikatakan, kegagalan ini.

Ach...memang bangsa kita ini tidak pernah mau bercermin untuk introspeksi diri, seperti kata orang bijak: pada saat kita menuding kepada orang lain, kita harus sadar bahwa hanya satu jari yg terarah kesana. Lalu... kemana sisanya? mengarah kepada diri si penuding itu sendiri. 

Cobalah kita mempelajari kembali bagaimana sistem  pelaksanaan UN selalu mengalami perubahan setiap tahunnya, sehingga perhatian dan waktu kita lebih terfokus pada teknis pelaksanaan. Guru juga harus introspeksi tentang pengajarannya selama ini: sudahkah saya memilih materi yg benar? atau hanya sekedar menjadi kroni penerbit buku yg harganya sangat mencekik leher; sudahkan saya mengajar dengan benar sehingga memfasilitasi siswa saya untuk benar2 belajar? atau hanya sekedar menyuruh siswa mengerjakan LKS tanpa kejelasan arah dan tujuannya; sudahkah sekolah memiliki manajemen dan kontrol mutu yang benar sehingga semua unsur di sekolah melaksanakan perannya masing2?; sudahkah orang tua memberikn perhatian yang optimal terhadap proses belajar anak di rumah?; dan sudahkah anak memanfaatkan waktu belajar dan sumber belajar yang diberikan dan disediakan oleh sekolah?; dan banyak sudahkah....sudahkah.... yang lain yang dapat kita jadikan bahan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.


Yang jelas..... kita tidak dapat menuding siswa-siswi kita yang tidak lulus bahwa mereka gagal. Satu kemungkinan dapat terjadi yang tidak kita perhatikan: Mungkin saja mereka ini malah yang jujur pada saat mengerjakan soal ...... sangat mungkin, sehingga mereka tidak dapat bantuan untuk menjawab soal. Dan diantara mereka yang lulus berarti ada yang tidak jujur karena berlaku curang dengan berbagai cara untuk mendapatkan jawaban. Sebenarnya kalau kita mau jujur, yang mana diantara kelompok siswa ini yang berbahaya bagi negara dan bangsa Indonesia ini di masa yang akan datang?

Semua sudah terjadi dan itulah bagian dari proses kehidupan yang harus kita jalani, dan mengapa kita harus memperdebatkan hal-hal yang sifatnya malah memperburuk suasana. Kita semua dapat mengambil hikmahnya untuk perbaikan di masa yang akan datang. Kita harus belajar dari pengalaman ini dan bekerja secara optimal agar kita dapat menuai buah yang manis di masa yang akan datang. Yang penting kuncinya adalah introspeksi diri dan ada niatan baik untuk lebih baik. Semoga bangsa ini bisa lebih bijak dalam menyikapi berbagai hal.....aminnnnnn.