Selasa, 16 September 2014

Pukul 6.25 aku tiba di sekolahku yg baru tepat bersamaann dengan penjaga sekolah membuka pintu gerbang. Masih senyap suasananya dan pintu utama sekolah juga belum  terbuka. Aku parkir mobil dan sejenak menikmati suasana pagi yang masih segar dengan kokok ayam yg masih terdengar. Setelah pintu terbuka, aku masuk ke ruangan dan meletakkan tas kemudian keluar kembali siap menyambut anak-anak. tidak lama kemudian satu persatu mereka datang terus mendatangiku dan salim, sungguh anak2 yg manis dan santun. Aroma sabun  mandi, shampo, bedak dan parfum masih segar tercium hmmm.....wangi.

Selamat pagi anak2......tuntutlah ilmu dan bermimpilah kemudian kejar mimpi itu. Tetap semangat!!!

Rabu, 27 Agustus 2014

Hari  ini tim Smansa putra putri belum berhasil masuk ke semi final di ajang DBL. Namun sebagai guru kami bangga dengan usaha keras mereka untuk mengharumkan nama almamaternya. Penghargaan atas usaha mereka itu ditunjukkan pula oleh para supporter yang selalu setia memberikan dukungan baik moril maupun spirituil terlebih lagi dana, mereka tidak bergeming sampai akhir penampilan. Kalah bukan masalah karena Smansa is always ONE and always the best.
                                                                                                      









Jumat, 16 Maret 2012

Pembahasan SKL UN Bahasa Inggris 2012

UN 2012 semakin dekat, genderang perang sudah mulai ditabuhkan. Untuk pelajaran Bahasa Inggris yng merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan selalu memIliki karakteristik soal yang sama dari tahun ke tahun, yang hanya mencakup kompetensi Menyimak dan Membaca . Namun bila dilihat dari SKL UN 2012 ini ada sedikit yang berbeda dimana kompetensi yang diuji tidak hanya kompetensi Menyimak dan Membaca tapi juga Menulis.
Bentuk dan variasi soal reading sudah jelas sebagaimana soal-soal di tahun-tahun sebelumnya. Pada kesempatan ini saya akan membahas prediksi bentuk soal yang menggaris bawahi soal-soal untuk kompetensi Writing.
Berdasarkan SKL UN Bahasa Inggris SMA/MA (PROGRAM  IPA/IPS/BAHASA/ KEAGAMAAN)
NO
KOMPETENSI
INDIKATOR
3
WRITING (Menulis)
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun
informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, discussion dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Menyusun beberapa kalimat secara acak menjadi sebuah teks berbentuk recount/procedure /narrative/descriptive.
Melengkapi 3 rumpang pada teks pendek berbentuk
narrative/ procedure/recount/ descriptive/report dengan kosa kata/frasa yang sesuai.

Mempelajari indikator soal untuk kompetensi Writing , ada dua bentuk soal  yang dapat diinterpretasikan ;  menyusun beberapa kalimat acak menjadi sebuah teks, dan melengkapi paragraf rumpang. Dengan asumsi bahwa soal tetap dalam bentuk pilihan ganda maka dapat diperkirakan  sebagai berikut:

1.  Menyusun beberapa kalimat acak menjadi sebuah teks berbentuk recount/procedure /  narrative/descriptive.
Untuk  soal yang memiliki indikator menyusun beberapa kalimat acak menjadi sebuah teks, besar kemungkinan akan disajikan beberapa kalimat acak yang diberi nomor  1,2,3,4, dst. atau  a,b,c,d, dst. kemudian diberi  beberapa opsi susunan kalimat  yang paling tepat dalam bentuk susunan angka atau abjad.
Contoh:
What is the best arrangement of  the sentences below to make a good paragraph?
1.      I saw that it was Mrs. Jonathan, my neighbour.
2.      while she went to buy some provision from the grocery store nearby.
3.      I was walking home through the park near my block  when I heard a woman crying.
4.      She explained that she had left her child, Andrew, to play in the park
5.      When she got back, the boy was missing.
A.    1-3-2-4-5
B.     5-3-4-2-1
C.     3-1-4-2-5
D.    3-1-5-4-2
E.     2-4-5-1-3
Jawaban yang tepat adalah C.
I was walking home through the park near my block  when I heard a woman crying. I saw that it was Mrs. Jonathan, my neighbour. She explained that she had left her child, Andrew, to play in the park while she went to buy some provision from the grocery store nearby. When she got back, the boy was missing.
Saat mengerjakan soal seperti ini yang harus diperhatikan siswa adalah aturan dalam menulis sebuah teks atau pargraf, kalimat yang pertama pastilah yang berawal dengan huruf besar. Dengan demikian opsi yang diawali dengan  kalimat yang berhuruf kecil, seperti opsi E, tidak perlu diperhitungkan sebagai awal kalimat tapi lanjutan dari kalimat yang lain. Kemudian titik pada akhir kalimat juga dapat menjadi clue, seperti kalimat nomor 4, yang artinya kalimat tersebut dikuti oleh kalimat yang tidak diawali dengan huruf besar. Oleh sebab itu kalimat nomor 4  hanya dapat diikuti oleh kalimat no 2.
Paragraf di atas merupakan bagian dari sebuah teks recount atau report yang mengutamakan urutan kejadian dari suatu peristiwa, sehingga jelas sekali kejadian dari masing-masing kalimat itu runtun.
Untuk mengantisipasi soal yang bergenre procedure, linking verbs (then, after that, etc.) atau ordinal numbers (first, second,  etc.) berperan besar untuk menjadi clue dalam penyusunan kalimat. Hal ini disebabkan oleh teks prosedur selalu menekankan pada langkah-langkah dalam melakukan sesuatu sehingga jelas apa yang harus dilakukan pertama kali, berikutnya, dan seterusnya. Untuk teks prosedur soal dapat berbentuk pemberian gambar dari masing-masing langkah yang berurutan, kemudian diberikan kalimat acak  sebagaimana contoh soal di atas.
Untuk  teks naratif, siswa harus berpegangan dengan generic structure dari teks tersebut, minimal tiga bagian yang utama; orientation, complication, and resolution. Clue dalam penusuna n teks yang bergenre deskripsi lebih bergantung pada linking verbs  atau tanda baca. Hal ini disebabkan generic structure dari teks deskripsi lebih fleksibel dibandingkan jenis teks yang telah dibahas sebelumnya.
2. Melengkapi 3 rumpang pada teks pendek berbentuk  narrative/ procedure/recount/ descriptive / report dengan kosa kata/frasa yang sesuai
Interpretasi dari soal dengan indikator melengkapi 3 kalimat rumpang pada teks pendek adalah bahwa     soal akan berbentuk teks dengan 3 kosa kata atau frasa yang dihilangkan, kemudian diikuti oleh 3 nomor pertanyaan.
Contoh:
Teks berikut ini untuk soal nomor 1,2, dan 3.
Butter is one of the oldest articles of diet known to man, and one of the most universally used. Yet strangely enough, in ancient times butter was not used as food in many parts of the world. The Hindus  .  .  . (1) butter as a sacrifice in their worship. The Greeks and Romans did not eat butter, but used it as a  .  .  .  (2) for injuries to the skin. They believed that the soot of burned butter was good for sore eyes!  The Romans also used it as an       .  .   . (3) for the skin and hair.
1.      A. offered
B. preferred
C. conferred
D. differed
E. referred
key: A  
2.      A. cured
B. healing
C. remedy
D. recovered
E. apply
key: C
3. A. element
   B. ointment
  C. ornament
  D. appliance
  E. offerring
key: B 
U ntuk soal yangberbentuk paragraf rumpang dengan indikator melengkapi dengan kosakata/ frasa, maka pilihan akan mencakup semua jenis kosa kata termasuk kata kerja. Apabila kita berbicara kata kerja artinya kita berbicara tenses. Oleh sebab itu perlu memahami beberapa clues yang terbaca pada konteks kalimat tersebut. Seperti pada contoh soal di atas, opsi A pada nomor 1 itu memiliki hubungan erat dengan “a sacrifice in their worship.” Kemudian pada soal nomor 2, article ‘a’ menunjukkan bahwa kata yang mengikuti harus kata benda (yang berawalan dengan huruf yang berbunyi konsonan) sehingga hanya ada dua opsi yang dapat dipilih yaitu B atau C. Yang terakhir adalah soal nomor 3 dimana rumpang didahului oleh artikel ‘an’ yang menunjukkan bahwa katayang mengikuti harus kata benda (yang berawalan dengan huruf yang berbunyi vokal). Namun karena semua opsi berawalan dengan karakteristik huruf yang sama maka makna katalah yang lebih berperan dalam menentukan jawaban.
Menjawab soal Bahasa Inggris pada UN tidak hanya cukup bermodalkan ilmu pengetahuan tentang mata pelajaran tersebut namun trik-trik menentukan jawaban yang paling tepat juga harus difahami.
Sukses UN 2012 bagi semua siswa senior di SMA. Selamat berjuang.









Minggu, 24 Juli 2011

Perang Batin

Ach...ternyata memang sungguh tidak menyenangkan berada di persimpangan jalan yg membingungkan, segala arah jalan masih tertutup kabut tebal yg membuat pandangan terbatas. Sulit memang utk berbesar hati dan memutuskan kemana langkah dibawa. Tapi keputusan hrs tetap diambil spy dapat menentukan sikap ke depan dan tidak terombang-ambing dalam kebingungan.
Yach.... dg Bismillah I made up my mind, Alhamdulillah .... walau apapun resikonya keputusan sdh kuambil dan semoga Allah selalu menuntunku lurus di jalanNya. Semoga Allah selalu melindungiku dari terseret derasnya arus di lingkungan yg sangat mengerikan, lingkungan dimana kita sulit berkata TIDAK, lingkungan dimana yang benar itu SALAH dan yang salah itu BENAR.

Semoga Allah memberikan aku kesabaran yang lebih. Amin....amin...amin.... ya Rob.

Jumat, 31 Desember 2010

Napak Tilas

Awal Desember 2010 Alhamdulillah ........ aku mendapat kesempatan untuk menginjakkan kaki kembali di Melbourne setelah  meninggalkannya 6 tahun yg lalu. Sungguh terasa menyenangkan, semua kenangan bagaikan slide show yg satu persatu bergerak di depan mata. Ku telusuri jalan yang dahulu selalu aku lewati .... tidak banyak yang berubah....masih seperti yang dulu.... masih nyaman dan penuh dengan kesibukan.

Tidak lama aku disana, hanya sekitar 4 hari namun cukup membuat perasaan ini tergelitik untuk kembali..... kembali menuntut ilmu di sana. Belajar dengan tenang di tempat favoritku: "Monash Library." Sayang aku tidak sempat mengunjunginya karena padetnya jadwal yg telah diatur. Aku berdo'a dalam hati Insyaallah ..... aku akan kembali, semoga Allah melancarkan segala urusan. Amin.......

Rabu, 15 September 2010

Saat idealisme terkebiri

Hidup ini memang penuh tantangan ....baik yg nyata maupun yg abstrak. Secara fakta seorang anak manusia adalah individu yg bebas untuk menentukan hidupnya dan apa yg dimilikinya, baik secara kualitas maupun kuantitas. Namun... hidup ini tidak sesederhana itu krn banyak hal yang membatasi gerak dan langkah seorang anak manusia. Secara naluri pribadi maupun profesional, tidak salah jika setiap individu selalu ingin mengembangkan diri baik kepribadiaan maupun profesionalisme. kembali lagi...hal itu tidak mudah. untuk melakukan hal baikpun sangat sulit. 

Sedih rasanya kalau melihat di sekeliling kita, orang-orang sdh mapan dg suatu sistem yg dianggapnya 'benar' sehingga tidak ada rasa sungkan ataupun takut utk melakukan hal-hal yg secara jelas menentang aturan baik hukum dunia maupun hukum agama. Ngeri rasanya....bila memperhatikan kelakuan mereka yg telah mati rasa. Seringkali hati berteriak lantang untuk menyuarakan protes, tapi...rasanya sia-sia krn bagaikan jeritan di tengah lautan yg hilang ditelan deburan ombak dan terseret kencangnya angin. seringkali hati bertanya-tanya: Do I belong to this community?

Sebagus apapun ide, kreatifitas dan semangat untuk kemajuan anak bangsa, selalu mentok dg alasan tidak searah dg kebijakan.
Banyak yang dikorbankan hanya utk menjilat, semua kebijakan dibuat bukan untuk kebaikan masa depan anak bangsa tetapi...asal bapak senang. Ach....sungguh mereka itu tidak takut mati, tidak takut dengan hukuman Tuhan. Ya Allah....lelah rasanya melihat kondisi ini, sangat menyedihkan. Situasi ini membuat kami serba salah di lingkungan pekerjaan; diabaikan tanggung jawab, diikuti bertentangan dengan hati nurani. Sungguh suatu dilema.

Rabu, 05 Mei 2010

Ada yang tidak lulus??? So what?

Indonesia, khususnya Kaltim, lagi heboh dengan banyaknya siswa yg tidak lulus dalam UN 2010. Para komentator bermunculan dimana-mana baik media cetak maun elektronik dengan judul "Pendidikan Berduka" yang ujung2nya menyalahkan sekolah khususnya guru. Padahal klo kita berpikir secara cerdas, tidak perlu kita saling menyalahkan karena semuanya punya konstribusi besar dalam, kalau bisa dikatakan, kegagalan ini.

Ach...memang bangsa kita ini tidak pernah mau bercermin untuk introspeksi diri, seperti kata orang bijak: pada saat kita menuding kepada orang lain, kita harus sadar bahwa hanya satu jari yg terarah kesana. Lalu... kemana sisanya? mengarah kepada diri si penuding itu sendiri. 

Cobalah kita mempelajari kembali bagaimana sistem  pelaksanaan UN selalu mengalami perubahan setiap tahunnya, sehingga perhatian dan waktu kita lebih terfokus pada teknis pelaksanaan. Guru juga harus introspeksi tentang pengajarannya selama ini: sudahkah saya memilih materi yg benar? atau hanya sekedar menjadi kroni penerbit buku yg harganya sangat mencekik leher; sudahkan saya mengajar dengan benar sehingga memfasilitasi siswa saya untuk benar2 belajar? atau hanya sekedar menyuruh siswa mengerjakan LKS tanpa kejelasan arah dan tujuannya; sudahkah sekolah memiliki manajemen dan kontrol mutu yang benar sehingga semua unsur di sekolah melaksanakan perannya masing2?; sudahkah orang tua memberikn perhatian yang optimal terhadap proses belajar anak di rumah?; dan sudahkah anak memanfaatkan waktu belajar dan sumber belajar yang diberikan dan disediakan oleh sekolah?; dan banyak sudahkah....sudahkah.... yang lain yang dapat kita jadikan bahan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.


Yang jelas..... kita tidak dapat menuding siswa-siswi kita yang tidak lulus bahwa mereka gagal. Satu kemungkinan dapat terjadi yang tidak kita perhatikan: Mungkin saja mereka ini malah yang jujur pada saat mengerjakan soal ...... sangat mungkin, sehingga mereka tidak dapat bantuan untuk menjawab soal. Dan diantara mereka yang lulus berarti ada yang tidak jujur karena berlaku curang dengan berbagai cara untuk mendapatkan jawaban. Sebenarnya kalau kita mau jujur, yang mana diantara kelompok siswa ini yang berbahaya bagi negara dan bangsa Indonesia ini di masa yang akan datang?

Semua sudah terjadi dan itulah bagian dari proses kehidupan yang harus kita jalani, dan mengapa kita harus memperdebatkan hal-hal yang sifatnya malah memperburuk suasana. Kita semua dapat mengambil hikmahnya untuk perbaikan di masa yang akan datang. Kita harus belajar dari pengalaman ini dan bekerja secara optimal agar kita dapat menuai buah yang manis di masa yang akan datang. Yang penting kuncinya adalah introspeksi diri dan ada niatan baik untuk lebih baik. Semoga bangsa ini bisa lebih bijak dalam menyikapi berbagai hal.....aminnnnnn.